<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d29125597\x26blogName\x3dHolistic+view+to+Equilibrium+state\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLACK\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://carokann.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://carokann.blogspot.com/\x26vt\x3d-2369228846023373281', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Interpretasi lukisan Sarah



maka, temui aku di belantara kita
yang telah kusulap menjadi taman bunga
hanya untukmu...

Mungkin ia berpikir seperti ini "hmm..sepertinya aku butuh empat ekor kelinci agar gambarku benar-benar seperti taman kelinci, karena semua sisi gambar akan diisi oleh kelinci-kelinci yang lucu". Kemudian ia memulai menggambar 4 buah kelinci. Dimulai dari kepala, telinga, dan badan. Setelah dilihat-lihat lagi ternyata badannya lebih mirip badan buaya, tapi apa pedulinya. Lalu ia menghiasi matanya dan membuat kaki si kelinci sedikit lebih kecil dari aslinya. Jika kita bertanya padanya "kenapa kakinya kecil sekali?" dia akan jawab "seperti itu yang kulihaat"

Tapi gambar ini tidak akan menjadi taman kelinci jika hanya dihuni oleh kelinci. Berarti ia harus menambahkan rumput-rumput tempat kelinci berlari-lari kesana kemari. Bisa juga dijadikan makanan oleh kelinci-kelinci itu. Lalu ia selipkan sedikit warna merah pada rumput-rumput itu untuk mengatakan bahwa "ini bunga!"Tapi rumput itu butuh matahari!kalau tidak ia akan mati, begitu juga kelinci-kelinci itu, maka diberilah matahari, kuning besar yang bersinar terang dipojok kiri. Sekarang semuanya telah lengkap tapi tunggu, ada yang kurang, tapi apa? "oya..langit biru, semua orang suka langit biru, bukan hanya anak-anak, orang dewasa juga suka langit biru". Maka ia menambahkan langit biru dan sedikit lagi latar gambarnya akan dipenuhi oleh langit biru. "Tapi ups..hampir lupa, gambar ini harus diberi nama. Kelinci sarah, ya kelinci-kelinci kepunyaan sarah, karena aku adalah sarah namaku sarah :) ". "Nah semua telah selesai...."

Labels:

“ Interpretasi lukisan Sarah ”

  1. Anonymous Anonymous Says:

    Ini adik asuhmu ya Man? Yang Rizki itu juga? Gaya euy ...

  2. Blogger Putirenobaiak Says:

    wah serasa ingat dulu waktu aku suka melukis...tapi lukisanku beda lo...heheh jelek!

    gimanapun aku selalu suka lukisan

    omong2 siapa yah sarah? lukisannya ekspresif two thumbs up :)

  3. Blogger ismansyah Says:

    eddy-->bukan...Rizki itu juga bukan (dia adalah tokoh fiktif yang memiliki jasad, hidup dalam bayang-bayang tapi hadir dalam dunia nyata..)

  4. Blogger ismansyah Says:

    mbak mei-->kebetulan tempo hari aku ke pameran yang salah satu stand nampilin lukisan anak-anak kecil. sarah adalah tokoh yang aku juga tidak tahu wajahnya. Tapi begitu melihat lukisannya, mataku tidak bisa berpindah, terus menatapnya dan tiba-tiba aku tertawa, ada yang menarik dari lukisan itu dan aku tak tahu apa. Mungkin itu adalah ungkapan
    polos anak2 dan sangking polosnya tak bisa kumengerti. Maka jadi saja aku membayangkan bagaimana proses sarah menciptakan lukisan itu karena cuma itu yang kubisa :)

  5. Blogger okta's blog Says:

    Melukis wajah ,....
    adalah kesukaanku. Tidak sedikit lukisan wajah yang telah aku buat.
    Kali ini mencoba untuk diperkenalkan dalam blog yang aku bikin.

    Beberapa contoh hasil kerja saya bisa disaksikan disini.
    Untuk lebih bisa dinikmati bagi teman teman semua.