<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d29125597\x26blogName\x3dHolistic+view+to+Equilibrium+state\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLACK\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://carokann.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://carokann.blogspot.com/\x26vt\x3d-2369228846023373281', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

seperti bermain capsah.

Friday, July 27, 2007 by ismansyah

Dalam sebuah sudut pandang, hidup tidak lebih seperti bermain kartu (capsah tepatnya), berbicara masalah keberuntungan. Jika anda belum beruntung, yang anda lakukan hanyalah menunggu bertahan sebisa mugkin agar tidak kalah. Jangan berpikir untuk menang. Bila kesempatan datang, jangan sia-siakan! ambil keberuntungan itu karena ia hanya datang sesekali. Jika terlewat, anda harus sabar menunggu lagi hingga datang keberuntungan selanjutnya.
Namun beberapa orang berpandangan kalau kesempatan atau keberuntungan tidak harus ditunggu, kita bisa membuat keberuntungan itu (saya rasa lebih tepat dikatakan dengan memperbesar peluang, mempercepat keberuntungan itu datang). Pandangan ini cukup optimis dan meningkatkan semangat juang. Akan tetapi tetap saja, tetap saja kita selalu berkutat pada masalah peluang yang tidak memiliki "nilai absolut". Dan saya rasa buat saya yang pemula, ketidakpastian itu adalah sebuah "jalan yang paling mudah" untuk meyakini sesuatu yang Absurd. Pada daerah itu kita akan jelas melihat bahwa sesuatu yang kita sebut dengan Tuhan memang benar-benar "bekerja" dan ketidakpastian itu lazim hadir untuk mengisi ruang kosong yang kita sebut dengan keyakinan.

NB : Saya tidak hendak mengatakan bahwa Hidup itu adalah judi, karena seperti kalimat pertama saya diatas menegaskan "Dalam sebuah sudut pandang..", jadi kita meninjaunya secara parsial. Hal ini bisa membingungkan karena beberapa orang suka nyeletuk (meskipun bercanda) dan mengatakan "hidup itu adalah judi, dan judi itu haram, berarti Hidup itu haram!" begitu kata mereka.

Gambar diambil dari :
http://www.pokerbonusadvisor.com

Anak-anak kampus

Wednesday, July 25, 2007 by ismansyah




Mereka suka datang ke kampus ini. Biasanya pada hari minggu atau pada saat liburan sekolah mereka datang secara berkelompok (5-7 orang) mengitari seluruh area kampus sambil saling bercanda gurau. Tak tahu juga jelasnya apa yang mereka lakukan, semacam bentuk petualangan barangkali.(karena sewaktu seumur mereka, aku juga suka bepergian kemana-mana, ke sungai lah, ke ladang-ladang orang, atau sampai ke desa-desa sana untuk menunaikan tabiat sebagai anak-anak, bermain)



Ternyata tujuan utama mereka adalah daerah berbentuk lingkaran yang tepat di tengah-tengah kampus ini. Mahasiswa biasa menyebutnya dengan
"kolam Indonesia tenggelam" (karena di dasar kolam terdapat peta Indonesia yang terbuat dari keramik yang disusun-susun). Mereka suka nyebur disana.

















Suatu ketika saya pernah melihat mereka berteriak-teriak keranjingan sambil saling menciprat-cipratkan air. Lalu ada juga yang beneran berenang, menyelam, meskipun tingginya kolam hanya setinggi paha mereka. Dan mereka menikmatinya sungguh! ekspresinya persis seperti anak lain yang pernah juga saya lihat bermain-main air di kolam berenang
Sabuga (kolam berenang sungguhan yang memang diperuntukkan untuk berenang) Tak ada bedanya, bahkan mereka lebih bahagia (barangkali?). Hanya satu kerisuan mereka, yaitu saat Satpam kampus datang dan memergoki mereka, maka mereka akan buru-buru melompat keluar kolam dan berlari terbirit-birit sambil membawa pakaian yang belum dikenakan.