Tinta cinta Pena
Bila kita bertanya pada pena
Apakah ia yang menulis sajak tentang cinta
Maka, ia kan menunduk saja
Pena tak tahu hal ikhwal cinta
Apakah tinta itu cinta?
Ia balik bertanya
juli 07
Tinta cinta PenaBila kita bertanya pada pena Apakah ia yang menulis sajak tentang cinta Maka, ia kan menunduk saja Pena tak tahu hal ikhwal cinta Apakah tinta itu cinta? Ia balik bertanya juli 07 3 responses to “ Tinta cinta Pena ” |
Holistic view to Equilibrium state is powered by Blogger and Blogger Templates. Theme is designed by Fauxzen |
11:51 PM
Bagus euy puisina.. Nendang! Mulla Shadra neh sekarang?
Btw kenapa melulu mempertanyakan cinta? Cinta di zaman modern khan cuman komoditas yang digombal-gombalin :)).
11:54 PM
punten, sepertinya sang pena juga sangat mengerti banyak hal mengenai cinta. Dia pernah cerita ke saya kalau dia menulis puisi tentang cinta dengan berbagai macam warna tinta. Ada cinta putih yang katanya suci, cinta merah yang katanya membara, ada cinta kuning dengan segala kebahagiaannya, cinta hitam untuk kesedihannya dan lain-lain. Pena itu tahu dan paham juga karena ada yang berserita kepadanya :)
6:55 AM
Anton--> Makaci...:p
Karena cinta seharusnya bukan komoditas yang digombal-gombalin :)
Mas ding--> umm...komentar seperti ini memang khas mas dading :)