<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d29125597\x26blogName\x3dHolistic+view+to+Equilibrium+state\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLACK\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://carokann.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://carokann.blogspot.com/\x26vt\x3d-2369228846023373281', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Episode Mengharukan dan doa Ta'if

Thursday, August 16, 2012 by ismansyah


Kematian Abu Talib dan Khadijah secara berturut-turut merupakan salah satu episode yang paling menyedihkan dalam sejarah hidup Nabi Muhammad SAW. Abu Talib, adalah paman Nabi yang selama ini menjadi pelindung dan perisai terhadap segala tindakan musuh. Sedangkan Khadijah, istri tercinta yang selalu menghiburnya ketika ia mendapat kesedihan, mendapat tekanan dan yang menghilangkan rasa takut dalam hatinya. Dia adalah bidadari yang penuh kasih sayang. Pada kedua mata dan bibirnya, Muhammad SAW melihat arti yang penuh percaya kepadanya, sehingga ia sendiri pun makin percaya diri.

Setelah kehilangan dua orang yang selalu membelanya itu, Muhammad melihat Quraisy semakin keras mengganggunya. Yang paling ringan diantaranya adalah ketika seorang pandir Quraisy mencegatnya di tengah jalan lalu menyiramkan tanah diatas kepalanya. Nabi pulang ke rumah dan Putrinya Fatimah lalu datang mencucikan tanah yang ada diatas kepala ayahnya itu. Ia membersihkannya sambil menangis. Tak ada yang lebih pilu rasanya dalam hati seorang ayah daripada mendengar tangisan anaknya, lebih-lebih anak perempuan. Setitik air mata kesedihan yang mengalir dari kelopak mata seorang putri adalah sepercik api yang membakar jantung, membuatnya kaku karena pilu, dan karena pilunya ia akan menangis kesakitan.

Sebenarnya Nabi SAW adalah seorang ayah yang sungguh bijaksana dan penuh kasih kepada putri-putrinya. Dan apakah yang ia lakukan terhadap tangisan anak perempuannya yang baru saja kehilangan ibunya itu? Yang menangis hanya karena malapetaka yang menimpa ayahnya? Dari semua itu tidak lebih ia hanya menghadapkan hatinya kepada Allah dengan penuh iman akan segala pertolongan-Nya. "Jangan menangis anakku" katanya kepada putrinya yang sedang berlinang air mata. "Tuhan akan melindungi ayahmu".

 Sesudah peristiwa itu gangguan Quraisy semakin menjadi-jadi dan Nabi merasa tertekan sekali. Terasing seorang diri, ia pergi ke Ta'if 1, tanpa ada orang yang  tahu. Ia pergi ingin mendapatkan dukungan dan suaka dari sakif terhadap masyarakatnya sendiri, dengan harapan mereka pun akan dapat menerima ajaran Islam. Tapi ternyata mereka juga menolaknya secara kejam. Kalaupun sudah begitu, ia masih mengharapkan mereka untuk tidak memberitahukan kedatangannya minta pertolongan, supaya ia tidak disoraki oleh masyarakatnya sendiri. Tetapi permintaan itupun tak didengar. Bahkan mereka menghasut orang-orang pandir agar menyoraki dan memakinya.

Ia pergi lari dari sana dan berlindung di sebuah kebun kepunyaan Utbah dan Syaibah, anak-anak Rabi'ah. Orang-orang pandir itu kembali pulang. Ia duduk dibawah naungan pohon anggur dan ketika itu keluarga Rabi'ah sedang memperhatikannya dan melihat pula kemalangan yang dideritanya. Sesudah agak reda, ia mengangkat kepala menengadah keatas, ia hanyut dalam doa berisi pengaduan yang sangat mengharukan:

"Allahumma ya Allah, Kepada-Mu juga aku mengadukan kelemahanku, kurangnya kemampuanku serta kehinaan diriku di hadapan manusia. Oh Tuhan yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. engkaulah yang melindungi si lemah dan Engkaulah Pelindungku. kepada siapakah hendak Kau serahkan nasibku? kepada orang yang jauhkah yang berwajah muram kepadaku, atau kepada musuh yang akan menguasai diriku? Asalkan Engkau tidak murka kepadaku aku tidak peduli, sebab sunggu luas kenikmatan yang Kau limpahkan kepadaku. Aku berlindung kepada Nur Wajah-Mu yang menyinari kegelapan, dan karenanya yang membawakan kebaikan bagi dunia dan akhirat - daripada kemurkaan-Mu yang akan kautimpakan kepadaku. Engkaulah yang berhak menegurku hingga berkenan pada-Mu. Dan tiada daya upaya selain dengan Engkau juga"

Melihat kejadian itu hati kedua anak Rabi'ah merasa tersentak. Mereka merasa iba dan kasihan melihat nasib buruk yang dialaminya. Budak mereka yang beragama Nasrani bernama Addas diutus kepadanya membawakan buah anggur dari kebun itu. Sambil meletakkan tangan diatas buah-buahan itu Muhammad berucap "Bismillah!" dan buah itupun dimakannya.

Addas memandang keheranan. "kata-kata itu tak pernah diucapkan oleh penduduk negri ini" kata Addas. Muhammad menanyakan negri asal dan agam orang itu. Setelah diketahui bahwa Addas beragama Nasrani dan berasal dari Niniveh 2, ia berkata:"Dari negri orang baik-baik, Yunus bin Matai."

"Darimana tuan kenal nama Yunus bin Matai?" tanya Addas. "Dia saudaraku. Dia adalah nabi dan saya juga Nabi" Jawab Nabi.

Saat itu juga Addas membungkuk dan mencium kepala, tangan dan kaki Muhammad. Sudah tentu kejadian ini menimbulkan keheranan keluarga Rabi'ah yang selama itu memperhatikannya. Sungguhpun begitu mereka tidak sampai akan meninggalkan kepercayaan mereka, dan tatkala Addas sudah kembali mereka berkata: "Addas jangan sampai orang itu memalingkanmu dari agamamu yang masih lebih baik dari agamanya".

(Ditulis kembali dari buku "Sejarah hidup MUHAMMAD" Muhammad Husain HAEKAL (dengan perbaikan seperlunya)

1 At-Ta'if sebuah kota dan pusat musim panas dengan ketinggian 1520 m dari permukaan air laut, sekitar 60 - 70 km kearah timur laut Mekah.
2 Niniveh (Arab, Ninawa) Sebuah kota maksiat yang sudah sangat tua, sudah hancur dan sudah tidak tercantum dalam peta, tetapi diperkirakan didekat Mosul, Irak. Kisah nabi Yunus cukup terkenal dalam Al'Quran, disebut dengan nama jelas atau julukan saja. Tidak diktahui nasabnya. Dalam beberapa tafsir dan Hadits disebut Yunus bin Matai. Dalam Bibel,Yunus (Jonah) anak Amitai (Amittai) seorang nabi yang hidup dalam abad ke-8 sebelum masehi.

Mukjizat Terbesar

Thursday, August 02, 2012 by ismansyah


Langkah pertama yang dilakukan oleh kafir Kuraisy dalam membendung dakwah Muhammad adalah dengan membujuk penyair-penyair mereka: Abu sofyan bin al-Haris, Amr bin al-As, dan Abdullah bin az-zibra, supaya mengejek dan menyerangnya.

Selain penyair-penyair itu, beberapa orang juga tampil meminta kepada Muhammad beberapa mukjizat yang akan dapat membuktikan kerasulannya - mukjizat-mukjizat seperti pada Musa dan Isa. Mengapa bukit-bukit Safa dan Marwah tidak disulapnya menjadi emas dan kitab (Al'Quran) yang dibicarakan itu diturunkan dari langit dalam bentuk tertulis? Mengapa Jibril yang banyak disebut-sebut oleh Muhammad itu tidak muncul di hadapan mereka? Mengapa ia tidak menghidupkan orang yang sudah mati atau menghalau bukit-bukit yang selama ini Mekah terkurung karenanya? mengapa ia tidak memancarkan mata air yang lebih sedap dari air sumur Zam-zam padahal ia tahu betapa besar hajat peduduk negrinya akan air?

Tidak hanya sampai disitu saja kaum musyrik mengejaknya dalam soal mukjizat-mukjizat dan bahkan ejekan-jekan mereka makin menjadi-jadi dengan menanyakan: Mengapa Tuhannya tidak memberikan wahyu tentang harga barang-barang dagangan supaya mereka dapat mengadakan spekulasi buat hari depan?

Debat mereka berkepanjangan tetapi wahyu yang diturunkan kepada Muhammad menjawab mereka:

Katakanlah (Muhammad): "Aku tidak kuasa membawa manfaat atau mudarat untuk diriku sendiri kecuali bila Tuhan menghendaki. Kalaupun aku mengetahui yang gaib, niscaya aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan tidak akan ditimpa bahaya. Aku hanyalah pemberi peringatan dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman" (Qur'an, 7:188)

Ya, Muhammad hanya mengingatkan dan membawa kabar gembira. Mengapa mereka menuntutnya dengan hal-hal yang tak masuk akal? Dia mengharapkan dari mereka hanya yang masuk akal. Mengapa mereka menuntutnya dengan hal-hal yang bertentangan dengan kodrat jiwa manusia yang agung padahal yang diharapkan dari mereka agar mereka mau menerima suara yang sesuai dengan keluhuran kodrat.

Mengapa pula mereka masih menuntutnya dengan mukjizat-mukjizat padahal kitab yang diwahyukan kepadanya dan menunjukkan jalan yang benar itu sudah merupakan mukjizat terbesar. Mukjizat dari segala mukjizat. Mengapa mereka masih menuntut kerasulannya diperkuat lagi dengan keanehan-keanehan yang tak masuk akal, yang sesudah itu mereka pun masih akan ragu lagi akan mengikutinya atau tidak (seperti umat-umat para nabi terdahulu) - Padahal yang mereka katakan tuhan-tuhan mereka itu tidak lebih dari batu atau kayu yang disangga atau berhala-berhala yang tegak di tengah-tengah pasir, yang tidak dapat membawa kebaikan ataupun menolak bahaya. Sungguhpun begitu mereka menyembahnya juga tanpa menuntut pembuktian sifat-sifat ketuhanannya.

Membandingkan Nabi dengan rasul-rasul sebelumnya ada perbedaannya. Muhammad adalah Nabi dan Rasul terakhir. Sekalipun begitu, dia adalah Rasul pertama yang diutus Allah kepada seluruh umat manusia - bukan diutus kepada bangsanya saja - supaya memberikan penerangan.

Oleh karena itu Allah menghendaki mukjizat Muhammad adalah mukjizat yang insani, yang rasional, masuk akal, yang tak akan dapat ditiru oleh manusia maupun jin, sekalipun mereka satu sama lain saling membantu. Mukjizat itu adalah Al'Quran. Ini adalah mukjzat terbesar yang pernah diberikan oleh Allah. Dengan itu Allah menghendaki akan memperkuat kerasulan nabi-Nya dengan argumen yang jelas dan dalil yang tak dapat dibantah. Dengan itu Ia menghendaki agama ini mendapat kemenangan pada masa hidup Rasul, supaya dalam kemenangan itu orang melihat kemahakuasaan-Nya. Kalau Allah menghendaki adanya mukjizat yang akan membuat mereka yang hidup pada masa nabi merasa puas, tentu itu akan disebutkan dalam Al'Quran. Tetapi ada orang yang tidak mau percaya kalau tidak dibuktikan dengan akal. Karena itu maka ayat yang akan meyakinkan seluruh umat manusia akan kerasulan Muhammad ialah yang dekat hubungannya dengan hati dan pikirian mereka. Maka Allah memperlihatkan itu dalam bentuk Al'Quran, sebagai argumen yang paling nyata dan sebagai mukjizat dari nabi itu kepada mereka.

Ditulis kembali dari buku "Sejarah hidup MUHAMMAD" Muhammad Husain HAEKAL (dengan perbaikan seperlunya)